Gubernur Ingin Labangka Menjadi Kawasan Food Estate Terbaik di Indonesia
SUMBAWA- Gubernur NTB Zulkieflimansyah memboyong sejumlah kepala dinas megunjungi kecamatan Labangka, Sabtu (10/10) ini. Gubernur juga didampingi Pjs Bupati Sumbawa Zainal Abidin dan sejumlah kepala Dinas terkait. Kunjungan kali ini, Gubernur mensosialisasikan terkait program Labangka Lumbung Pertanian Terpadu atau Labangka Food Estate. Dalam program ini pemerintah memberikan bantuan 1000 ekor sapi sebagai stimulan.
Dalam presentasinya Gubernur Zul mengatakan NTB menjadi satu dari empat provinsi di Indonesia yang akan dikembangkan menjadi daerah food estate. Program ini untuk menjaga ketersediaan kebutuhan serta pasokan pangan lokal dan nasional.
Food estate sendiri merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam satu kawasan terpadu. Selain menjadi food estate, Labangka Integrated Farming juga akan menjadi tujuan desa wisata dan dalam perencanaannya akan menerapkan pengolahan sampah menjadi energi.
“Kita bersyukur, daerah kita dipilih oleh Kementerian Pertanian untuk mendukung Sistem Pertanian Terpadu di Indonesia,” ujar Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah saat berdialog langsung dengan masyarakat Labangka, Kabupeten Sumbawa Sabtu, 10 Oktober 2020.
Kedepan, lanjut Gubernur, Labangka diharapkan menjelma menjadi lumbung peternakan serta pertanian di NTB. Itu semua butuh keberanian kita bersama, dengan cara menyiapkan SDM yang baik. Jangan sampai masyarakat menjadi penonton dalam pengembangan program food estate ini.
“Kita akan jadikan Labangka menjadi contoh food estate terbaik di Indonesia. Untuk mewujudkan ini, Saya akan kawal khusus ini,” ungkap Gubernur penuh optimis.
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Rahmanto, mengapresiasi kesiapan Pemprov NTB dalam perencanaan pengembangan kawasan Pertanian Terpadu di Labangka. “Diharapkan nanti lahan food estate bisa menaikkan cadangan pangan nasional,”katanya.
Dijelaskan pula pengembangan food estate ini dilakukan dengan sinergi antara Kementerian/Lembaga dengan pemerintah daerah. Bahkan, kebermanfaatannya akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sinergi antara berbagai pihak tersebut mulai dari hulu, hilir hingga distribusi pasar. Tak hanya itu, ada pula upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan korporasi petani, peningkatan kapasitas dan diversifikasi produksi pangan, serta penataan kawasan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian.
“Kami dari beberapa Dirjen sudah siap untuk menyediakan segala kebutuhan dan program untuk mendukung Labangka,” jelas Rahmanto.
Seusai dialog di kantor camat, gubernur dan rombongan kunjung lapangan. Melihat langsung lahan peternakan seorang warga bernama Mukhlis. Mukhlis ini adalah contoh sosok peternak sukses di Labangka. Punya 600 sapi, dan 50 ekor kerbau. Selain itu dia menggarap lahan seluas 51 Ha untuk pertanian.
“Food Estate itu bukan mimpi. Bahkan sudah ada. Ini contohnya. Tinggal kita membuat replika-replikanya di semua wilayah Labangka ini,” kata Gubernur NTB. “Saya yakin dan optimis kita bisa wujudkan ini. Saya akan kawal khusus ini,” tegasnya.(jar)