Gubernur NTB: Alumni Akom Bukan Hanya Pemain di Sumbawa

0
78
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
NTB Zulkieflamsyah memberikan sambutan di wisuda AKOM Sabtu (10/10).

SUMBAWA- Gubernur NTB Zulkieflamsyah menghadiri wisuda mahasiswa D1 Alat Berat Akademi Olat Maras Sabtu (10/10) pagi ini. Sebanyak 160 mahasiswa D1 alat berat di wisuda di aula RPK, Universitas Tekhnologi Sumbawa.

Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan bahwa alumni AKOM bukan hanya pemain di Kabupaten Sumbawa saja. Namun harus tersebar di seluruh perusahaan di Indonesia.

Kepada wisudawan Gubernur mengingatkan untuk Berterimakasih kepada orang tua. Karena tidak sedikit anak sekarang tidak pandai bersyukur. Menurutnya ridho Allah tergantung dari ridho orang tua. 

Di hadapan wisudawan

Untuk itu, gubernur meminta kepada wisudawan agar momentum wisuda ini digunakan untuk menyampaikan terimakasih dan memohon ampun atas kesalahan yang pernah ada. “Seusai wisuda ini, hampiri orang tua. Peluk mereka dan sampaikan terimakasih kepada beliau berdua,” kata Gubernur.

Sementara itu, Pjs Bupati Sumbawa Ir.Zainal Abidin, M.Si menceritakan saat survey PTNNT tahun 1995 di batu hijau, KSB, tidak ada naker lokal. Begitu juga ketika masuk masa konstruksi. Tenaga kerja lokal sangat minim.

Sementara itu di Rata Totok, Sulawesi, banyak pemuda Rata Totok yang eks PT.Newmont Minahasa Raya lihai bawa alat berat. Dan sekarang menyebar ke seluruh perusahaan Indonesia. “Dan semoga kita bisa menyiapkan sedini mungkin pemuda-pemuda kita menghadapi dunia industri di Sumbawa,” katanya.

Karena kita punya mimpi besar tentang Samota. Kita berharap ada Magnet besar yang akan membuat multiplayer effect. “Kalau 100 orang operator alat berat masih kurang. Yang penting tetap upgrade kemampuan Dan selalu bangun jaringan. Baik di dunia nyata maupun melalui dunia maya. Karena rezeki kita ada di orang lain,” pesan Pjs Bupati.

Sebelumnya Direktur Akademi Olat Maras Agus Harlian, SE, M.Inov mengungkapkan bahwa wisuda mahasiswa AKOM kali ini adalah wisuda ketiga. Keberadaan AKOM diharapkan bisa menjembatani antara kebutuhan perusahaan dan kapasitas pencari kerja. 

Karena menurutnya, sering terjadi konflik antara tenaga kerja lokal dan perusahaan yang berinvestasi. Agus sadar bahwa tujuan perusahaan adalah profit oriented. Tentu perusahaan mencari naker yang siap kerja. “Tentu kita sebagai penduduk yang terkena dampak dari investasi,  harus mempersiapkan diri agar tidak jadi penonton,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, sudah banyak lulusan yang bekerja di beberapa perusahaan hingga Kalimantan dan Papua. 

Rektor berharap semua wisudawan sukses ketika kembali ke masyarakat. “Saya titip nama baik AKOM di mana pun kalian berada,” pungkasnya. (jar) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here