MATARAM- Salah satu OPD Provinsi NTB yang paling terdampak akibat pandemic covid-19 adalah Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi NTB. OPD yang sekarang dipimpin Plt H.Surya Bahari ini, praktis “tiarap”. Tidak mempunyai kegiatan sepanjang tahun 2020 lalu. Bahkan hingga tahun 2021 ini belum diketahui nasibnya. Karena serangan covid-19 ini belum diketahui, kapan berakhirnya.
Kenapa Dispora yang paling parah dampaknya? ‘’Ya karena semua kegiatan di dinas ini selalu mengumpulkan massa. Misalnya olah raga dan kegiatan kepemudaan. Sementara untuk memutus mata rantai covid ini, tidak boleh mengadakan kegiatan yang mengumpulkan massa,’’ kata Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi NTB H.Surya Bahari kepada Radar Sumbawa di ruang kerjanya.
Jadi tahun 2021 ini, percuma juga jika Dispora menganggarkan kegiatan, namun kegiatannya tidak bisa dilaksanakan. Lebih baik, semua anggarannya difokuskan untuk penanganan covid. ‘’Awalnya sempat kita rencanakan Pekan Olah Raga Pelajar Daerah atau POPDA, juga tidak bisa dilaksanakan,’’ katanya.
Sementara itu, kegiatan yang bisa diikuti hanya yang bersifat daring. Namun demikian, dirasakan hasilnya tidak maksimal. Contohnya pada saat mengikuti jambore pemuda nasional Indonesia.
Oleh panitia hanya diminta dilaksanakan mandiri.
Tekhnis lombanya hanya membuat content video. Video content yang berdurasi 7-10 menit itu dikirim ke panitia. Namun, menurut H.Surya, sistim penilaian seperti ini kurang maksimal.
Karena Panitia tidak menilai dari kegiatan kepemudaan peserta, tapi yang dinilai adalah kualitas videonya. Atau kepiawaian editor video. Jadi sehebat apa pun acara yang dibuat, tapi jika editor video kurang bagus, maka hasilnya juga kurang bagus. Demikian sebaliknya, meskipun kegiatannya biasa saja, tapi jika pembuat videonya bagus, maka hasilnya akan bagus. ‘’Ini sudah kami kasi masukan ke pusat agar tim juri bisa meninjau langsung aktifitas para peserta,’’ ungkapnya.
Namun demikian, H.Surya sangat maklum karena pandemic covid-19 ini membuat segala sesuatu menjadi terbatas. (jar)
