FOTO: SIRTU/LOMBOK POST
MATARAM-Tawaran Rp 6,5 miliar setahun dari warga Gili Trawangan masih dipertimbangkan pemprov. “Nanti dikaji,” kata Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, kemarin (24/2).
Dalam hearing ke DPRD NTB, beberapa waktu lalu, warga Gili Trawangan meminta pemprov memutus kontrak PT Gili Trawangan Indah (GTI). Mereka sanggup membayar Rp 1 juta per are setiap tahun. Dengan luas lahan 65 hektare atau 6.500 are, setahun setoran warga bisa mencapai Rp 6,5 miliar.
Terkait tawaran itu, pemprov belum berani memutuskan. “Itu masalah teknis, tanya ke BPKAD saja,” kata anggota tim penyelesaian aset Trawangan H Muhammad Rum.
Menurutnya, tawaran-tawaran solusi dari warga akan menjadi pertimbangan tim dalam membuat rekomendasi kepada gubernur. “Semua akan jadi masukan,” ujarnya.
Gubernur Zul menegaskan, permasalahan aset di Gili Trawangan dalam proses penyelesaian. Dari semua masukan dan kajian fakta di lapangan, semua pihak sepakat jika kontrak dengan PT GTI diputus. “Kita sudah hampir sepakat tidak mungkin dilanjutkan kembali,” katanya.
Hanya saja, pemprov tidak mau sembarangan dalam bertindak. Sebagai pemerintah, mereka menghormati aturan yang berlaku. Ada cara yang elegen untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Nggak semua hal langsung putus, ada caranya, step-stepnya,” tandas Zul. (ili/r5)
