Pesawat Moyo Air Kecelakaan di Bandara Sumbawa

0
55
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Para petugas saat mencoba memadamkan pesawat yang terbakar, dalam latihan penanggulangan keadaan darurat di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa

SUMBAWA- Sebuah pesawat komersial milik maskapai Moyo Air, terbakar. Pesawat tersebut mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Rabu (18/11) pagi. Akibat kejadian itu, puluhan penumpang mengalami luka-luka.

Menurut informasi, pesawat tersebut mengalami overshoot, atau mendarat melebihi landasan. Sebab, mesin sebelah kanan pesawat yang mengangkut 72 orang penumpang itu mati. Akibatnya, pesawat berhenti di sebelah kiri landasan nomor 14. Kemudian, mesin sebelah kanan pesawat itu terbakar.

Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh petugas di menara pengawas kepada pihak bandara. Langsung saja Kepala Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa selaku ketua komite penanggulangan keadaan darurat, menginformasikan hal ini kepada seluruh anggota komite. Anggota komite ini terdiri dari TNI, Polri, KKP, BPBD, Pemadam Kebakaran, SAR, RSUD Sumbawa, RSMA dan sejumlah puskesmas. Dengan cepat, anggota komite segera turun untuk melakukan prosedur yang berlaku.

Dalam hal ini, personel TNI dan Polri langsung mengamankan situasi di sekitar bandara. Kemudian mengamankan akses keluar/masuk bandara ke jalan raya. Untuk memberikan prioritas kendaraan komite dan ambulans yang memberikan bantuan.

Tim pemadam kebakaran, BPBD dan SAR juga langsung meluncur ke lokasi. Guna memberikan suplay air ke kendaraan pemadam kebakaran milik bandara. Juga membantu dalam mengevakuasi para penumpang. Tidak lama, api berhasil dikuasai. Setelah itu, petugas medis dari RSUD, RSMA, Puskesmas dan KKP memberikan pertolongan medis kepada para korban.

Dalam kejadian ini, dua orang luka berat, lima orang luka ringan dan satu orang penumpang pingsan. Sementara 64 penumpang lainnya, selamat.

Rentetan kejadian itu adalah latihan penanganan kedaruratan yang dilaksanakan oleh pihak bandara. Dimana kejadian itu diskenariokan seperti benar-benar telah terjadi kecelakaan di bandara.

Kepala Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa, Sutarmin mengatakan, pihaknya wajib melaksanakan latihan penanggulangan keadaan darurat, dua tahun sekali. Dalam hal ini, pihaknya memiliki komite penanggulangan keadaan darurat. Dalam penanganan keadaan darurat, pihaknya tetap melibatkan komite. Ditegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih personel dalam keadaan darurat. Juga melihat sejauh mana kesiapan petugas, jika terjadi keadaan darurat. “Ini untuk mengantisipasi jika terjadi insiden di dalam eral bandar udara,” ujar Sutarmin kepada wartawan.

Sutarmin mengungkapkan, sebelumnya sudah dilakukan rapat komite. Dilanjutkan dengan latihan “table top” atau di atas meja. Setelah itu dilakukan latihan di lapangan dengan menggunakan model pesawat. Sesuai ketentuan, model pesawat yang digunakan adalah model pesawat terbesar yang bisa mendarat di bandara tersebut. Jadi, pihaknya membuat model pesawat dengan berbagai bahan, hingga semirip mungkin dengan pesawat aslinya. Kemudian dilakukan penanggulangan keadaan darurat di bandara.

“Jadi dalam latihan ini kami menggunakan nama maskapai Moyo Air. Kami tidak boleh menggunakan nama maskapai yang ada. Jadi kami diwajibkan menggunakan inisial maskapai sendiri,” pungkasnya. (run)

========

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here