Oleh : Iying Gunawan, S.E.
Ketua : Lembaga Swadaya Masyarakat Hakiki.
Jika Husni Mo mampu mendirikan Beringin Sila, Pasar Seketeng, dan Rumah Sakit yang megah, semoga Mo Novy mampu membangun satu atau dua pusat peternakan berskala internasional di Sumbawa. Ini harapan pribadi. Kenapa peternakan?
Begini, Indonesia masih mengimpor daging terutama daging sapi, artinya Indonesia masih kekurangan daging untuk kebutuhan nasional. Sumbawa ini cukup luas, 33.33% dari luas NTB. Kabupaten terluas di NTB. Lihat saja lahan dan ladang ternak petani kita, hewannya tidak pernah penuh. Padahal orang Sumbawa sangat antusias dalam menjalani profesi sebagai peternak. Semoga kita semua berhajat untuk memberikan solusi dengan mewujudkan program nyata ke tengah masyarakat.
Saya melihat potensi bahwa Sumbawa mampu membangun peradaban baru lewat peternakan. Hutan kita belum dikatakan terlambat untuk membangun peternakan besar dengan ketersediaan air sepanjang tahun. Sabana kita cukup luas untuk keleluasaan sapi-sapi. Lihat Sumatra Barat dengan peternakan Padang Mengatas yang dijuluki New Zealand of indonesia. Sulawesi Selatan dengan gencar membangun pusat peternakan di lima daerahnya. Provinsi-provinsi ini memang pemain daging di Indonesia, wajar bila peternakan mereka telah berkembang pesat.
Ada multiplayer efek bila Sumbawa mampu membangun pusat peternakan yang tangguh dan terintegrasi. Saya melihat ada semangat Pemerintah Daerah untuk menghidupkan peternakan di Sumbawa, ini terlihat dari pagu anggaran untuk penyediaan bibit sapi yang mencapai angka milyaran rupiah. Kita telah memiliki pondasi, yaitu kemauan yang kuat untuk memajukan peternakan, hanya saja mungkin dibutuhkan strategi khusus untuk mewujudkan peternakan yang berdaya saing dan benar-benar memiliki multiplayer efek di tengah masyarakat, mulai dari ketersediaan daging berstandar bagi masyarakat, juga peningkatan ekonomi, juga perluasan tenaga kerja. Apalagi beberapa sekolah, bahkan universitas telah menyediakan program peternakan, tentu ada keberlanjutan sistem yang sangat urgen diperlukan di bidangnya.
Rata-rata petani di Sumbawa berprofesi juga sebagai peternak. Keberadaan mereka saya yakini akan mampu melakukan sinergitas yang baik dengan peternakan profesional dalam mewujudkan peternakan yang berdaya saing di Sumbawa. Dan lebih daripada itu, membangun pusat peternakan yang baik secara tidak langsung kita telah memujudkan misi ketahanan pangan.
Di Pemerintahan Mo Novy ini, saya sangat bangga bila mampu melihat sistem peternakan kita terintegrasi dengan baik terbangun, yaitu lewat pendirian pusat peternakan percontohan yang dibangun oleh Pemerintah Daerah dan dikelola secara profesional dan modern. Dan untuk mewujudkan itu, seperti paparan di atas, ada Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan untuk dijadikan patokan atau sumber referensi dalam mengaktualisasinya.(“)
