SUMBAWA- Dua Tim UTS berhasil lolos pendanaan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI). KBMI adalah wadah untuk mempraktekan ilmu dan keterampilan berwirausaha yang sudah didapat oleh mahasiswa melalui pemberian modal oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Dua tim tersebut adalah Tim “Ceritanya Kopi” yang diketuai Zaki Muhammad Abdurrohman dan anggota Ahmad syafi’i Nur ilahi, Fika hamdi, Zuhri robbani, dan Hudzaifah Abdul Aziz (Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi). Mereka dibimbing oleh dosen Sherwin Ary Busman, MM,.
Selanjutnya ada Tim “Kumilk” yang diketuai Dian Anggreini (Teknik Metalurgi). Anggotanya Sri Hasmiati (Akuntansi), Amira Fitriani (Teknik Metalurgi), dan Zhulkarnain (Teknik Sipil). Mereka dibimbing dosen Hilmy Alfaruqi, Ph. D. Total pendanaan yang diperoleh kedua tim sebesar Rp. 29.500.000,-
“Jadi bisnis kami Ceritanya Kopi dimulai akhir tahun 2019 lalu, bergerak di bidang minuman. Kami berlima ingin mencoba peluang menjadi enterpreuner meski sama-sama awam terkait ilmu bisnis sebelumnya. Covid menjadi tantangan berat bagi kami, omset turun drastis. Berawal dari mencari ide dan solusi kami menemukan pengumuman terkait KBMI ini. Lalu berdiskusi dan mengajukan melalui Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni UTS, hingga kami mendapat kabar baik bahwa lolos pendanaan, Alhamdulillah,” tutur Mamat Ilahi.
Berbeda lagi dengan Tim Ku Milk, menurut Dian Anggraeni hal yang melatarbelakangi ide untuk mendirikan Kumilk adalah, karena sejauh ini biasanya susu kuda liar dijual langsung tanpa proses pengolahan dan dikemas dalam botol bekas air mineral. Meski ada yang dijual dengan standar pengemasan, tapi dari segi pengembangan produk olahan susu kuda liar belum ada.
“Oleh karena itu, hadirlah Kumilk untuk mengatasi permasalahan terkait minimnya peminat susu kuda liar terutama dikalangan remaja serta ingin memberikan kontribusi minuman sehat dengan segudang manfaat dipasaran. Kumilk sumbawa merupakan inovasi minuman sehat dari susu kuda liar Sumbawa dengan tambahan perisa terdiri atas beberapa varian rasa mulai dari rasa buah hingga rasa kekininan yang dikemas dengan kemasan yang lebih menarik, ergonomis dan kekinian. Pertama di Indonesia!” Pungkas Dian.
Program KBMI yang diumumkan pada Juli 2020 ini diharapkan dapat menghasilkan karya kreatif dan inovatif dalam membuka peluang bisnis yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi. Program KBMI menitikberatkan pada orientasi ide bisnis, proses usaha dan hasil usaha (profit). Dimana tahapan KBMI meliputi pengusulan proposal, pelatihan rencana bisnis, penetapan penerima hibah KBMI, pendampingan wirausaha, serta monitoring evaluasi.
Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph. D menyampaikan, selamat kepada dua Tim yang mendapatkan pendanaan KBMI. ‘’Saya senang dan bangga mengetahui bahwa jiwa wirausaha mahasiswa cukup tinggi. Sebagai Rektor saya sangat mendukung para mahasiswa yang ingin mengembangkan start-up baru, juga dengan harapan nantinya akan banyak star up yang lahir dari kampus UTS, seperti halnya kampus besar MIT di Negeri Paman Sam (Amerika) sana,” pungkas Chairul. (editor jar)
