HARI ini, Selasa 8 Desember 2020, adalah hari terahir dari tiga hari masa tanang. Besok tanggal 9 Desember adalah hari pencoblosan Pilkada Serentak 2020. Hari di mana masyarakat menentukan pilihannya. Memilih siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Di tingkat kabupaten, kota dan Provinsi.
Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak tahun ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Indonesia. Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah kali ini sebanyak 270 daerah. Rinciannya 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Salah satunya adalah Kabupaten Sumbawa, NTB. Kabupaten Sumbawa adalah salah satu daerah yang sangat dinamis kehidupan politiknya. Sejak pemilihan langsung oleh rakyat pada tahun 2005 lalu, Kabupaten Sumbawa sangat dinamis. Perbedaan pilihan, perbedaan calon, tidak membuat masyarakat Samawa terkotak-kotak. Permasalahan memang pernah ada. Namun para elit politik menyelesaikan melalui jalur hukum. Aksi demonstrasi pernah ada. Namun tetap masih dalam batas toleransi dalam alam demokrasi.
Artinya, Tau Samawa sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi. Sudah beberapa kali teruji.
Bahkan pada tahun 2010 lalu, Pilkada Sumbawa diikuti sebanyak 7 pasangan calon. Pemilihan hingga dua putaran. Bahkan dilakukan pencoblosan ulang di beberapa TPS. Dan semuanya berjalan lancar. Menghasilkan pemimpin yang lahir dari rahim rakyat.
Pilkada pun kemudian dimenangkan oleh bupati petahana yakni Jamaluddin Malik dan wakil bupati yang baru Arrasy Muhkan. Keduanya berangkat dari birokrasi sebelum turut serta dalam kompetisi politik. Jamaluddin Malik adalah mantan sekda Sumbawa Barat sedangkan Arrasy Muhkan adalah Asisten 1 Sekda Kabupaten Sumbawa.
Pilkada Sumbawa 2010 harus diselesaikan dalam dua putaran. Keputusan pemenang pilkada pun harus diselesaikan lewat putusan MK. Gugatan pasangan M.Amin-Nurdin Ranggabarani yang dikenal dengan pasangan An-Nur terhadap kemenangan JM-Arrasy pada putaran kedua pilkada ditolak oleh MK. Tipisnya selisih suara (kurang lebih 2%) mengakibatkan rawan munculnya ketegangan. Namun keseluruhan tahapan pilkada bisa dilalui tanpa insiden berarti.
Kemenangan JM-Arrasy (petahana) yang diusung oleh partai-partai kecil, mengguli An-Nur notabene didukung dua partai besar, Golkar dan PPP.
Demikian pula Pilkada serentak pada tahun 2015 lalu. Bedanya, saat itu, Pilkada Sumbawa hanya diikuti oleh tiga pasangan calon. Pertama adalah Husni Djibril-Mahmud Abdullah, kedua Jack Morsa dan Irwan Rahadi dan ketiga adalah pasangan Asaat Abdullah-Chandra Wijaya Rayes.
Saat itu, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa menggelar debat kandidat sebanyak tiga kali. Yang luar biasa adalah debat kandidiat dilaksanakan di luar ruangan. Di lapangan terbuka. Pertama di Kecamatan Empang untuk wilayah timur, kemudian di lapangan kantor bupati Sumbawa untuk wilayah tengah, dan terakhir di Kecamatan Alas untuk wilayah bagian barat.
Menjadi luar biasa, karena saat itu daerah-daerah lain tidak berani menyelenggaraan debat kandidat di luar ruangan. Apalagi sebanyak tiga kali. Dan KPU Kabupaten Sumbawa menggelarnya dengan sukses dan aman. Ini menjadi bukti bahwa, kehidupan demokrasi masayrakat Sumbawa sangat sehat. Selain itu, tentu karena KPU Sumbawa mendapat trust atau kepercayaan dari masyarakat.
Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan Husni-Mo yang sekarang masih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa.
Di dalam Pilkada kali ini, pasangan ini terpecah. Husni menggandeng Dr.Ikhsan sebagai calon wakil bupati. Sementara H.Mo maju menjadi calon bupati dengan menggandeng Dewi Noviani sebagai calon wakil bupati.
Berkut lima pasangan menurut nomor urut. Nomor urut 1 adalah pasangan H.M.Husni Djibril-Muhammad Ikhsan. Pasangan ini didukung oleh partai PDIP, PAN dan PKB. Sementara nomor urut 2 Nurdin Ranggabarani-Burhanuddin Jafar Salam. Pasangan ini didukung oleh PPP dan Demokrat. Nomo urut 3 Talifuddin-Sudirman maju melalui jalur perorangan, Sementara pasangan nomor urut 4 H.Mahmud Abdullah-Dewi Noviany diusung oleh PKS, Golkar, dan NasDem. Dan nomor urut 5 adalah H.Syarafuddin Jarot-H.Mokhlis yang didukung oleh Partai Gerindra, Hanura, PKPI, dan Berkarya.
Sejak ditetapkan oleh KPU Sumbawa sebagai pasangan peserta pilkada 2020, kelima pasangan calon bersama tim suksesnya telah turun menyapa masyarakat. Berusaha meraih simpati masyarakat. Bahkan ada yang turun jauh-jauh hari sebelum penetapan oleh KPU Sumbawa. Segala sumberdaya dikerahkan. Waktu, tenaga dan biaya dihabiskan.
Tim sukses dan simpatisan “bertempur” habis-habisan, di darat dan di dunia maya. Yang paling popular adalah media social facebook. Memang ada gesekan-gesekan terjadi di dunia maya. Hingga harus ditempuh jalur hukum. Namun tidak etis saya ungkapkan di sini, saat ini.
Tiga hari masa tenang. Ini hari terkahir. Setelah segala ikhtiar dilakukan. Segala daya upaya dilakukan. Saatnya semua pasangan calon. Semua tim sukses dan simpatisan untuk berdoa. Mengharap ridho Allah SWT untuk diberikan amanah menjadi pemimpin. Menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa periode 2021-2024.
Bagi siapapun yang diberikan amanah hari Rabu esok, agar bisa bersabar. Ucapkanlah Innalillahi Wainnailaihi Rojiuun. Tidak melampiaskan kegembiraannya berlebihan. Ingat jabatan itu amanah. Yang nanti akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT.
Ada banyak PR Kabupaten Sumbawa yang harus anda tuntaskan. Masalah pandemic covid-19 adalah yang utama. Selanjutnya adalah masalah pembangunan infrastruktur. Kita semua tahu, saat ini kondisi ekonomi sulit. Di sini diperlukan kelihaian pemimpin bagaimana membantu masyarakat agar mampu bertahan di masa sulit ini. Bagi anda yang terpilih, sangat berat pekerjaan anda.
Sementara bagi empat pasangan yang belum diberikan amanah untuk memimpin, pasti ada hikmah di baliknya. Mengabdi kepada daerah, tidak mesti menjadi bupati/wakil bupati. Anda semua adalah putra/putri terbaik Sumbawa. Selama ini anda sudah berbuat bagi tana dan tau samawa. Dan kita harap anda terus berbuat. Tidak terhenti setelah Pilkada ini. Apa pun hasilnya.
Terkahir kepada masyarakat. Masa depan Kabupaten Sumbawa berada di tangan kita. Selama ini kita telah mengetahui rekam jejak lima pasangan calon ini. Kita telah mengetahui program-program yang mereka tawarkan. Sekarang keputusan ada di tangan kita. Pilihlah berdasarkan hati. Jangan tergiur dengan iming-iming uang dan benda.
Selamat Memilih.
Selamat Berpesta.
Pesta Demokrasi